Ulasan Novel The Chemist – Stephenie Meyer

The Chemist || Stephenie Meyer || Gramedia Pustaka Utama || Terbit tahun 2018 || Terjemahan || 560 halaman || action-thriller-survival

img_20180723_093818~011095122086..jpg

Singkatnya, ini tentang si ahli kimia bernama Alex, yang dulunya adalah seorang interogator untuk kasus-kasus terorisme. Iya. Dulu. Sejak tiga tahun lalu, Alex dinyatakan sudah meninggal secara resmi. Jadilah selama tiga tahun ia berpindah² tempat tinggal, berganti identitas dan plat mobil dua minggu sekali, dan lain sebagainya.
ㅤㅤ ㅤㅤ ㅤㅤ
Alex ini nama aslinya Juliana Fortis. Berhubung ia ahli kimia, ia tahu persis cara mempersenjatai diri. Bahkan dengan memakai anting, gelang, cincin, dan sepatu sekalipun, bisa dikatakan ia sudah bersenjata lengkap. Tabung kecil berisi bius dan racun ada di cincinnya, mata pisau tersembunyi di bagian sepatunya. Itu hanya sedikit contoh; Alex ini wanita mematikan.
ㅤㅤ ㅤㅤ ㅤㅤ
Carston adalah salah satu orang yang tahu bahwa Alex masih hidup. Ia memohon pada Alex untuk kembali menyelesaikan kasus terorisme—kali ini melibatkan senjata biologis guna menyebarkan penyakit pada ribuan orang. Alex akhirnya menerima, dan keseruan pun dimulai. Ia bahkan terlambat menyadari beberapa kejanggalan dalam kasus ini.
ㅤㅤ ㅤㅤ ㅤㅤ
Jeng jeng jreeeeng. Saya sangat bersyukur bisa membeli novel ini sejak Januari lalu. :3 Sama sekali nggak menyesal. Sebelum membaca The Chemist, karya mbak Steph yang paling menginspirasi saya adalah The Host. Ternyata The Chemist juga menginspirasi saya, dengan rasa yang sedikit berbeda. Pola romance di cerita ini mirip dengan yang ada di cerita The Host. Tak terduga. Juga, lebih banyak pergolakan batin (man vs self). Selain itu, unsur survival juga sangat kental.

Continue reading “Ulasan Novel The Chemist – Stephenie Meyer”